Beberapa Petunjuk Bersikap Rama
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama - Sebagian orang memang secara alamiah mudah bersikap ramah. Ini merupakan bagian dari ciki kepribadian mereka, sekaligus cara hidup sehari-hari yang paling baik yang dapat mereka lakukan. Namun bagi sebagian orang lainnya, beramah-tamah adalah perilaku yang perlu dipelajari dan dilatih. Bersikap ramah mencakup belajar menampilkan diri kepada orang lain, memulai percakapan, serta menjadi orang yang percaya diri.
Menguasai Seni Percakapan dari berbagai petunjuk berikut:
1. Ucapkan terima kasih di depan umum
Terlalu sering, kita menjalani rutinitas sehari-hari yang melibatkan orang-orang lain tanpa memperhatikan peran mereka sama sekali. Pada saat berikutnya Anda membeli kopi atau membayar belanjaan di kasir toko, berikan senyum kepada orang yang membantu Anda. Lakukan kontak mata dan katakan, “Terima kasih”. Tindakan kecil ini akan membuat Anda merasa lebih nyaman berinteraksi dengan orang lain, dan sangat mungkin akan membuat hari orang lain itu terasa lebih menyenangkan.[1]
Sedikit pujian juga dapat sangat berguna, khususnya di dalam situasi-situasi yang melibatkan unsur pelayanan. Ingatlah bahwa kasir toko atau peracik kopi itu melayani ratusan orang setiap harinya, dan banyak di antaranya biasanya mengabaikan mereka atau bahkan cenderung bersikap tidak sopan. Anda sendiri jangan bersikap demikian. Bersikaplah sopan, dan jangan komentari penampilan fisik orang lain. Katakan saja, “Wah, terima kasih sudah membantu saya dengan cepat sekali,” untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai pekerjaan mereka.
2. Lakukan kontak mata
Jika Anda berada di dalam situasi sosial, misalnya pesta, usahakan untuk melakukan kontak mata dengan orang-orang lain. Segera setelah Anda berhasil melakukan kontak mata, berikan senyum yang bersahabat dan tulus kepada orang itu. Jika orang itu mempertahankan kontak mata dengan Anda, dekati dia. (Lebih baik lagi jika dia membalas senyum Anda!)
Jika dia tidak berespons, biarkan saja. Anda perlu bersikap ramah, tetapi tidak boleh memaksa. Anda tentu tidak ingin memaksakan interaksi kepada orang yang tidak berminat.
Cara ini tidak dapat dilakukan dengan mudah di dalam situasi-situasi saat orang-orang pada umumnya tidak memiliki ekspektasi untuk didekati, misalnya di dalam kendaraan umum. Mengetahui waktu dan tempat yang tepat untuk mendekati orang lain, serta kapan harus berdiam diri, adalah bagian dari sikap yang ramah.
3. Perkenalkan diri Anda
Anda tidak perlu menjadi sosok putri atau pangeran penuh pesona agar dapat bersikap ramah serta bersahabat. Mungkin Anda hanya perlu mencoba memperkenalkan diri dengan berkata bahwa Anda orang baru di lingkungan itu, atau dengan memuji orang lain.
4. Carilah orang lain yang tampak pemalu juga
Anda akan merasa tidak nyaman jika langsung berusaha berubah dari pemalu menjadi ahli bergaul. Jika Anda berada di dalam situasi sosial, cobalah cari orang lain yang juga tampak pemalu atau pendiam. Biasanya, orang-orang ini juga merasa tidak nyaman, sama seperti Anda. Mereka akan sangat senang karena Anda berinisiatif lebih dahulu untuk menyapa mereka.
Bersikaplah bersahabat, tanpa memaksa. Setelah memperkenalkan diri dan mengajukan satu-dua pertanyaan, tinggalkan orang itu jika dia tampak tidak berminat.
Ajukan pertanyaan terbuka. Salah satu cara untuk belajar bersikap ramah di dalam percakapan dengan orang lain adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka. Pertanyaan semacam ini mengundang orang untuk berespons lebih dari sekadar jawaban “ya” atau “tidak”. Lebih mudah mulai mengobrol dengan orang yang baru Anda temui jika Anda mengundangnya untuk berbicara tentang dirinya sendiri.[2] Jika Anda telah melakukan kontak mata dengan seseorang dan saling tersenyum dengannya, dekati dia dan mulailah bertanya. Berikut adalah beberapa ide pertanyaan:
Bagaimana pendapatmu tentang buku/majalah itu?
Kegiatan apa yang biasanya kamu sukai di sekitar lingkungan ini?
Di mana kamu membeli kaus yang keren itu?
5. Berikan pujian
Jika Anda sungguh-sungguh berminat kepada oranng lain, Anda pasti akan melihat hal-hal kecil yang Anda sukai atau Anda hargai. Namun, pastikan bahwa pujian Anda ini tulus! Pujian yang dipaksakan dapat langsung nampak dengan jelas. Pikirkan pujian-pujian dalam hal:
Aku sudah membaca buku itu juga. Pilihan buku yang sangat bagus!
Aku suka sekali sepatumu. Serasi sekali dengan rokmu.
Itu kopi susu panas? Enak sekali, sama seperti pilihan minumanku di setiap Senin pagi.
6. Carilah kesamaan
Percakapan pertama di antara dua orang selalu berisi kesamaan di antara keduanya. Untuk menemukan topik yang dapat dibicarakan, Anda harus mencari kesamaan yang ada. Jika Anda bekerja di perusahaan yang sama atau memiliki teman yang sama atau apa pun yang menjadi kesamaan, masalah selesai. Membicarakan atasan atau teman Anda berdua si Surya atau kursus memasak akan membuka percakapan menuju ke topik-topik lainnya.
Jika Anda benar-benar baru pertama kali bertemu dengan orang itu, Anda dapat mulai dengan sebuah skenario. Misalnya, jika situasinya adalah di toko buku, tanyakan saja rekomendasi bacaan favoritnya. Jika Anda berdua terjebak di dalam antrean panjang, lontarkan saja lelucon tentang antrean itu.
Berikan pujian, tetapi berhati-hatilah agar Anda tidak menyentuh topik-topik yang membuat diri Anda terkesan menghakimi. Misalnya, Anda dapat berkata bahwa Anda menyukai gaya potongan rambutnya dan bertanya di mana dia memotong rambut. Atau, Anda juga bisa bertanya bahwa Anda sudah lama mencari-cari sepatu olahraga yang sama seperti yang dia kenakan dan bertanya di mana dia membelinya. Hindari topik-topik yang sensitif dan dapat terkesan menghina, misalnya ukuran tubuh, warna kulit, atau daya tarik fisik.
7. Amati hal-hal yang membuatnya bersemangat
Jika si A sama sekali tidak berminat saat membicarakan ilmu termodinamika dan si B sama sekali tidak berminat saat membicarakan kopi Italia (apa pun sebabnya), percakapan ini tidak akan berlanjut sama sekali. Salah satu di antara kedua orang ini harus berusaha mengikuti minat topik yang lainnya. Andalah yang harus menjadi orang seperti ini.
Saat Anda melakukan percakapan kecil sambil mencari kesamaan yang ada, coba perhatikan saat-saat di mana lawan bicara Anda tampak serius menyimak. Anda akan dapat melihat dan mendengar tanda-tandanya. Wajahnya menjadi lebih ekspresif (dan suaranya pun demikian), serta mungkin tubuhnya akan lebih banyak bergerak. Manusia menunjukkan ketertarikan dengan cara yang sama. Cara Anda berbicara tentang salah satu hal yang menarik minat Anda kemungkinan besar sama dengan cara orang itu berbicara tentang hal yang menarik minatnya.
8. Mengobrollah dengan rekan-rekan kerja Anda
Jika Anda bekerja, Anda tentu memiliki lingkungan sosial juga, yang dapat menjadi lingkungan sosial Anda jika Anda sedikit berusaha. Temukan tempat-tempat di mana orang-orang ini biasa berkumpul, misalnya ruang istirahat atau area kerja salah satu orang.
Obrolan ini bukanlah tempat yang tepat untuk topik-topik sensitif, seperti agama atau politik. Sebaliknya, cobalah memancing keterlibatan orang lain di dalam obrolan dengan mengomentari budaya yang sedang populer atau membicarakan olahraga. Orang-orang memang cenderung memiliki pendapat yang kuat tentang hal-hal ini, namun keduanya tetap merupakan pilihan topik yang lebih aman untuk mempertahankan percakapan agar tetap ringan dan bersahabat.
8. Bersikap ramah di lingkungan kerja adalah hal yang penting
Memang orang yang pendiam bukanlah orang yang kurang bersahabat daripada orang yang ramah, namun secara umum memang orang yang ramah dianggap lebih bersahabat dan menyenangkan.[3] Networking and chatting at work can help you get the recognition at work you deserve. Akhiri percakapan dengan cara yang membuat orang lain penasaran. Biarkan lawan bicara Anda menginginkan percakapan lebih lanjut. Salah satu cara yang baik untuk melakukan hal ini adalah dengan membiarkan pintu terbuka untuk terjaid interaksi-interaksi berikutnya. Akhiri percakapan dengan baik dan tenang, agar si lawan bicara tidak merasa bahwa Anda membuang dirinya begitu saja setelah mengobrol.[4]
Misalnya, jika Anda telah mengobrol tentang anjing peliharaan Anda masing-masing, tanyakan tentang taman terdekat yang terbuka untuk anjing. Jika orang itu berespons dengan positif, Anda dapat mengajaknya membawa anjingnya ke taman itu juga: “Oh, menurutmu taman besar di Jalan Banteng? Aku belum pernah ke sana. Bagaimana kalau kita pergi ke sana bersama hari Sabtu depan?” Mengundangnya dengan ajakan yang spesifik akan lebih efektif daripada sekadar berkata “kapan-kapan kita ketemu lagi, ya”, karena kata-kata ini sebenarnya hanyalah basa-basi yang terdengar sopan.
Setelah Anda selesai mengobrol, tutup percakapan dengan mengucapkan lagi inti yang dibicarakan. Ini akan membantu lawan bicara merasa bahwa Anda benar-benar mendengarkan dia. Misalnya, “Sukses ya di lomba lari maraton hari Minggu nanti! Minggu depan ceritakan pengalamanmu kepadaku.”
Akhiri dengan ucapan bahwa Anda menikmati mengobrol dengannya. “Senang sekali aku bisa mengobrol denganmu” atau “Senang bisa berkenalan denganmu” akan membuat lawan bicara Anda merasa dihargai.
9. Berbicaralah kepada setiap orang, siapa saja
Anda kini telah mempelajari seni percakapan, maka Anda harus menggunakannya kepada orang-orang dari segala latar belakang. Pada awalnya, Anda mungkin merasa tidak nyaman bercakap-cakap dengan orang-orang yang menurut Anda sangat berbeda dengan diri Anda. Meskipun demikian, semakin Anda merangkul perbedaan di dalam hidup Anda, semakin Anda akan menyadari bahwa Anda memiliki kesamaan dengan semua orang: kita semua manusia.
Menguasai Seni Percakapan dari berbagai petunjuk berikut:
1. Ucapkan terima kasih di depan umum
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Terlalu sering, kita menjalani rutinitas sehari-hari yang melibatkan orang-orang lain tanpa memperhatikan peran mereka sama sekali. Pada saat berikutnya Anda membeli kopi atau membayar belanjaan di kasir toko, berikan senyum kepada orang yang membantu Anda. Lakukan kontak mata dan katakan, “Terima kasih”. Tindakan kecil ini akan membuat Anda merasa lebih nyaman berinteraksi dengan orang lain, dan sangat mungkin akan membuat hari orang lain itu terasa lebih menyenangkan.[1]
Sedikit pujian juga dapat sangat berguna, khususnya di dalam situasi-situasi yang melibatkan unsur pelayanan. Ingatlah bahwa kasir toko atau peracik kopi itu melayani ratusan orang setiap harinya, dan banyak di antaranya biasanya mengabaikan mereka atau bahkan cenderung bersikap tidak sopan. Anda sendiri jangan bersikap demikian. Bersikaplah sopan, dan jangan komentari penampilan fisik orang lain. Katakan saja, “Wah, terima kasih sudah membantu saya dengan cepat sekali,” untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai pekerjaan mereka.
2. Lakukan kontak mata
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Jika Anda berada di dalam situasi sosial, misalnya pesta, usahakan untuk melakukan kontak mata dengan orang-orang lain. Segera setelah Anda berhasil melakukan kontak mata, berikan senyum yang bersahabat dan tulus kepada orang itu. Jika orang itu mempertahankan kontak mata dengan Anda, dekati dia. (Lebih baik lagi jika dia membalas senyum Anda!)
Jika dia tidak berespons, biarkan saja. Anda perlu bersikap ramah, tetapi tidak boleh memaksa. Anda tentu tidak ingin memaksakan interaksi kepada orang yang tidak berminat.
Cara ini tidak dapat dilakukan dengan mudah di dalam situasi-situasi saat orang-orang pada umumnya tidak memiliki ekspektasi untuk didekati, misalnya di dalam kendaraan umum. Mengetahui waktu dan tempat yang tepat untuk mendekati orang lain, serta kapan harus berdiam diri, adalah bagian dari sikap yang ramah.
3. Perkenalkan diri Anda
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Anda tidak perlu menjadi sosok putri atau pangeran penuh pesona agar dapat bersikap ramah serta bersahabat. Mungkin Anda hanya perlu mencoba memperkenalkan diri dengan berkata bahwa Anda orang baru di lingkungan itu, atau dengan memuji orang lain.
4. Carilah orang lain yang tampak pemalu juga
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Anda akan merasa tidak nyaman jika langsung berusaha berubah dari pemalu menjadi ahli bergaul. Jika Anda berada di dalam situasi sosial, cobalah cari orang lain yang juga tampak pemalu atau pendiam. Biasanya, orang-orang ini juga merasa tidak nyaman, sama seperti Anda. Mereka akan sangat senang karena Anda berinisiatif lebih dahulu untuk menyapa mereka.
Bersikaplah bersahabat, tanpa memaksa. Setelah memperkenalkan diri dan mengajukan satu-dua pertanyaan, tinggalkan orang itu jika dia tampak tidak berminat.
Ajukan pertanyaan terbuka. Salah satu cara untuk belajar bersikap ramah di dalam percakapan dengan orang lain adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka. Pertanyaan semacam ini mengundang orang untuk berespons lebih dari sekadar jawaban “ya” atau “tidak”. Lebih mudah mulai mengobrol dengan orang yang baru Anda temui jika Anda mengundangnya untuk berbicara tentang dirinya sendiri.[2] Jika Anda telah melakukan kontak mata dengan seseorang dan saling tersenyum dengannya, dekati dia dan mulailah bertanya. Berikut adalah beberapa ide pertanyaan:
Bagaimana pendapatmu tentang buku/majalah itu?
Kegiatan apa yang biasanya kamu sukai di sekitar lingkungan ini?
Di mana kamu membeli kaus yang keren itu?
5. Berikan pujian
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Jika Anda sungguh-sungguh berminat kepada oranng lain, Anda pasti akan melihat hal-hal kecil yang Anda sukai atau Anda hargai. Namun, pastikan bahwa pujian Anda ini tulus! Pujian yang dipaksakan dapat langsung nampak dengan jelas. Pikirkan pujian-pujian dalam hal:
Aku sudah membaca buku itu juga. Pilihan buku yang sangat bagus!
Aku suka sekali sepatumu. Serasi sekali dengan rokmu.
Itu kopi susu panas? Enak sekali, sama seperti pilihan minumanku di setiap Senin pagi.
6. Carilah kesamaan
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Percakapan pertama di antara dua orang selalu berisi kesamaan di antara keduanya. Untuk menemukan topik yang dapat dibicarakan, Anda harus mencari kesamaan yang ada. Jika Anda bekerja di perusahaan yang sama atau memiliki teman yang sama atau apa pun yang menjadi kesamaan, masalah selesai. Membicarakan atasan atau teman Anda berdua si Surya atau kursus memasak akan membuka percakapan menuju ke topik-topik lainnya.
Jika Anda benar-benar baru pertama kali bertemu dengan orang itu, Anda dapat mulai dengan sebuah skenario. Misalnya, jika situasinya adalah di toko buku, tanyakan saja rekomendasi bacaan favoritnya. Jika Anda berdua terjebak di dalam antrean panjang, lontarkan saja lelucon tentang antrean itu.
Berikan pujian, tetapi berhati-hatilah agar Anda tidak menyentuh topik-topik yang membuat diri Anda terkesan menghakimi. Misalnya, Anda dapat berkata bahwa Anda menyukai gaya potongan rambutnya dan bertanya di mana dia memotong rambut. Atau, Anda juga bisa bertanya bahwa Anda sudah lama mencari-cari sepatu olahraga yang sama seperti yang dia kenakan dan bertanya di mana dia membelinya. Hindari topik-topik yang sensitif dan dapat terkesan menghina, misalnya ukuran tubuh, warna kulit, atau daya tarik fisik.
7. Amati hal-hal yang membuatnya bersemangat
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Jika si A sama sekali tidak berminat saat membicarakan ilmu termodinamika dan si B sama sekali tidak berminat saat membicarakan kopi Italia (apa pun sebabnya), percakapan ini tidak akan berlanjut sama sekali. Salah satu di antara kedua orang ini harus berusaha mengikuti minat topik yang lainnya. Andalah yang harus menjadi orang seperti ini.
Saat Anda melakukan percakapan kecil sambil mencari kesamaan yang ada, coba perhatikan saat-saat di mana lawan bicara Anda tampak serius menyimak. Anda akan dapat melihat dan mendengar tanda-tandanya. Wajahnya menjadi lebih ekspresif (dan suaranya pun demikian), serta mungkin tubuhnya akan lebih banyak bergerak. Manusia menunjukkan ketertarikan dengan cara yang sama. Cara Anda berbicara tentang salah satu hal yang menarik minat Anda kemungkinan besar sama dengan cara orang itu berbicara tentang hal yang menarik minatnya.
8. Mengobrollah dengan rekan-rekan kerja Anda
Jika Anda bekerja, Anda tentu memiliki lingkungan sosial juga, yang dapat menjadi lingkungan sosial Anda jika Anda sedikit berusaha. Temukan tempat-tempat di mana orang-orang ini biasa berkumpul, misalnya ruang istirahat atau area kerja salah satu orang.
Obrolan ini bukanlah tempat yang tepat untuk topik-topik sensitif, seperti agama atau politik. Sebaliknya, cobalah memancing keterlibatan orang lain di dalam obrolan dengan mengomentari budaya yang sedang populer atau membicarakan olahraga. Orang-orang memang cenderung memiliki pendapat yang kuat tentang hal-hal ini, namun keduanya tetap merupakan pilihan topik yang lebih aman untuk mempertahankan percakapan agar tetap ringan dan bersahabat.
8. Bersikap ramah di lingkungan kerja adalah hal yang penting
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Memang orang yang pendiam bukanlah orang yang kurang bersahabat daripada orang yang ramah, namun secara umum memang orang yang ramah dianggap lebih bersahabat dan menyenangkan.[3] Networking and chatting at work can help you get the recognition at work you deserve. Akhiri percakapan dengan cara yang membuat orang lain penasaran. Biarkan lawan bicara Anda menginginkan percakapan lebih lanjut. Salah satu cara yang baik untuk melakukan hal ini adalah dengan membiarkan pintu terbuka untuk terjaid interaksi-interaksi berikutnya. Akhiri percakapan dengan baik dan tenang, agar si lawan bicara tidak merasa bahwa Anda membuang dirinya begitu saja setelah mengobrol.[4]
Misalnya, jika Anda telah mengobrol tentang anjing peliharaan Anda masing-masing, tanyakan tentang taman terdekat yang terbuka untuk anjing. Jika orang itu berespons dengan positif, Anda dapat mengajaknya membawa anjingnya ke taman itu juga: “Oh, menurutmu taman besar di Jalan Banteng? Aku belum pernah ke sana. Bagaimana kalau kita pergi ke sana bersama hari Sabtu depan?” Mengundangnya dengan ajakan yang spesifik akan lebih efektif daripada sekadar berkata “kapan-kapan kita ketemu lagi, ya”, karena kata-kata ini sebenarnya hanyalah basa-basi yang terdengar sopan.
Setelah Anda selesai mengobrol, tutup percakapan dengan mengucapkan lagi inti yang dibicarakan. Ini akan membantu lawan bicara merasa bahwa Anda benar-benar mendengarkan dia. Misalnya, “Sukses ya di lomba lari maraton hari Minggu nanti! Minggu depan ceritakan pengalamanmu kepadaku.”
Akhiri dengan ucapan bahwa Anda menikmati mengobrol dengannya. “Senang sekali aku bisa mengobrol denganmu” atau “Senang bisa berkenalan denganmu” akan membuat lawan bicara Anda merasa dihargai.
9. Berbicaralah kepada setiap orang, siapa saja
![]() |
Beberapa Petunjuk Bersikap Rama |
Anda kini telah mempelajari seni percakapan, maka Anda harus menggunakannya kepada orang-orang dari segala latar belakang. Pada awalnya, Anda mungkin merasa tidak nyaman bercakap-cakap dengan orang-orang yang menurut Anda sangat berbeda dengan diri Anda. Meskipun demikian, semakin Anda merangkul perbedaan di dalam hidup Anda, semakin Anda akan menyadari bahwa Anda memiliki kesamaan dengan semua orang: kita semua manusia.
Komentar
Posting Komentar